Kilas Balik Isra' Mi'raj, Perjalanan Nabi Muhammad SAW Menembus Langit



Mutia Khalidah, BACA, Jeneponto 18 Februari 2021. 22.00 WITA 

Kilas Balik Isra' Mi'raj, Perjalanan Nabi Muhammad SAW Menembus Langit.
Tepat tanggal 18 Februari 2023 atau 27 Rajab 1444 H berdasarkan penanggalan Hijriah, umat Islam memperingati hari Isra Mi'raj. Dari bahasa Arab, Isra memiliki arti perjalanan malam hari, sedangkan mi'raj berarti kenaikan. Isra mi'raj merupakan dua perjalanan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dalam waktu satu malam. 

Isra sendiri memiliki arti perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjid al-Aqsha di Palestina, sedangkan, mi'raj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW menuju ke Sidrah al-Muntaha yaitu suatu tempat di atas langit yang tertinggi, yang sifatnya ghaib dan tidak terjangkau oleh pikiran manusia. Disanalah Rasulullah SAW mendapatkan perintah menunaikan sholat yang kemudian ia sampaikan kepada umatnya, yaitu perintah sholat lima waktu. 

Sejarah Isra Miraj ini selalu diperingati oleh seluruh umat Islam di dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Umat Islam di Indonesia sendiri memperingati Isra mi'raj dengan beragam cara di setiap daerah.

Perayaan Isra Mi'raj ini selalu dilakuka hingga menjadi tradisi di setiap daerah di Indonesia. Beragam tradisi tersebut mulai dari: 

1. Tradisi Rajeban Peksi Buraq Yogyakarta
2. Nyadran Siwarak di Semarang
3. Rajaban Cirebon
4. Khatam Kitab Temanggung
5. Ambengan Magelang
6. Tradisi Nganggung di Bangka Belitung 
7. Pawai Obor di Bandung
 
Masih ada beragam tradisi lainnya di setiap daerah yang tentunya berbeda-beda di setiap daerah dalam memperingati Isra Mi'raj. Seluruh perayaan di atas memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mengenang perjalanan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. Selain itu, perayaan ini juga diharapkan mampu menambah keimanan kita, baik kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW.

Sebagai suatu negara dengan beragam budaya, dan tradisi patutlah kita berbangga dengan tradisi-tradisi yang ditinggalkan nenek moyang kita. Ragam tradisi tersebut terus tumbuh dan membudaya namun tetap berlandaskan iman dan taqwa sehingga terbentuk nilai-nilai moralitas yang diharapkan, seperti berperilaku baik serta adil terhadap sesama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo tulis komentar anda disini