Dalam rangka menjaga dan melestarikan kekayaan budaya lokal, Taman Baca Masyarakat (TBM) An Nur Palajau menggelar "Lokakarya Digitalisasi Objek Pemajuan Kebudayaan". Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai Jum'at, 1 Agustus hingga Minggu, 3 Agustus 2025, di dua lokasi yakni Palajau dan Tolo, Kabupaten Jeneponto.
Lokakarya ini diikuti oleh 35 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar SMP dan SMA, serta penggiat literasi, termasuk mahasiswa dan guru. Salah satu sekolah yang aktif berpartisipasi adalah SMAN 9 Jeneponto, yang siswanya menunjukkan antusiasme tinggi dalam mendokumentasikan dan memahami kembali kekayaan budaya daerah.
Melalui pendekatan teknologi digital, para peserta diajak mengenali objek-objek budaya yang mulai terlupakan, seperti Balla Kambara (rumah adat kembar), Gantala Jarang (makanan khas Jeneponto), dan Attannun Tope (kerajinan menenun). Dokumentasi dilakukan agar tradisi-tradisi tersebut tidak sekadar dikenang, tetapi bisa diwariskan kembali kepada generasi muda dengan cara yang lebih relevan.
Ketua panitia, Nurwahidin, S.S, menyebut bahwa dokumentasi budaya ini penting untuk memperkuat identitas lokal dan membuka peluang revitalisasi, termasuk menjadikan tempat budaya sebagai pusat kegiatan masyarakat.
“Teknologi boleh berkembang, tapi budaya tak boleh dilupakan,” ujarnya singkat.
Kegiatan ini menjadi langkah nyata TBM An Nur Palajau dalam menjembatani budaya dan generasi muda melalui teknologi agar warisan budaya tak hanya dikenang, namun tetap hidup dan relevan.
Editor Penulis: St. Annisa Ainiyyah Nurdin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ayo tulis komentar anda disini